JAKARTA, investor.id – Industri penjualan langsung, atau biasa dikenal dengan multi level marketing (MLM) di Tanah Air kini tengah bergairah dan terus berkembang. Sejumlah perusahaan terus berekspansi dengan mengandalkan produk lokal, seperti yang dilakukan Movinite atau PT Sapta Tara Buana.
“Negara maju biasanya industri MLM nya maju. Seperti Korea yang omzet MLM nya nomor 2 di dunia. Ada juga Jepang. Taiwan penduduknya kurang dari Jabodetabek itu omzetnya 10 terbesar di dunia. Sementara Indonesia dengan jumlah penduduk nomor 4 terbesar di dunia, ada di peringkat 19. Artinya peluangnya masih besar. Yang dibutuhkan adalah edukasi entrepreneurship,” kata Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Penjualan Langsung Indonesia (AP2LI) Andrew Susanto di Jakarta, kemarin, saar meresmikan kantor perdana Movinite atau PT Sapta Tara Buana di bilangan Panunggangan Timur, Pinang, Kota Tangerang.
Dia juga mengapresiasi perusahaan yang mengutamakan produk lokal Indonesia. “Ini membuktikan bahwa industri lokalpun kini mampu menghadirkan produk berkualitas dan berteknologi tinggi,” ujarnya.
Namun, dia mengingatkan bahwa MLM bukan cara cepat untuk menjadi kaya, karena semua ada prosesnya dan prosesnya tidak menyenangkan. “Sama dengan bisnis pada umumhya, bedanya MLM ada metornya, ada komunitasnya. Jadi, bisnisnya lebih sederhana. Kalau bisnis sendiri, kesulitan ditanggung sendiri,” kata Andrew.
Peluang inilah yang dimanfaatkan Movinite atau PT Sapta Tara Buana untuk mengembangkan bisnis MLM dan meresmikan kantor pertamanya dalam upaya memperkuat jaringan dan pelayanan bisnis, di bilangan Panunggangan Timur, Pinang, Kota Tangerang. Meski baru memulai, pihaknya optimistis tahun ini bisa menjaring sekurangnya 7.000 member.
“Kehadiran Movinite ini adalah suntikan gairah bagi industri penjualan langsung di tanah air, apalagi didukung dengan produk makanan pengganti dengan formulasi dari riset DNA orang Indonesia. Ini adalah produk lokal Indonesia, membuktikan bahwa industri lokalpun kini mampu menghadirkan produk berkualitas dan berteknologi tinggi,” kata CEO sekaligus Co-Founder Movinite Sadrakh Tjoa.
Didirikan oleh Suprato Tjoatja, Sadrakh Tjoa, Edward Sardjono, dan Elfanto Tan. Movinite menawarkan empat produk utama yang berfokus pada kesehatan dan kecantikan. Produk-produk ini meliputi produk meal replacement Genomeal, produk serat fiber Nobelly, produk ekstrak buah elderberry Imoon Elbee. Serta lini produk kosmetik Emviti yang terdiri dari lima jenis produk, yaitu facewash, facetoner, serum, day cream, dan night cream.
Sadrakh Tjoa menjelaskan, produk-produk kami dirancang untuk memenuhi kebutuhan pasar akan produk kesehatan dan kecantikan yang berkualitas. “Kami percaya bahwa dengan inovasi yang terus-menerus, kami dapat memberikan yang terbaik bagi konsumen kami,” tegasnya..
Movinite tidak hanya berkomitmen pada kualitas produk, tetapi juga pada distribusi yang efisien dan pelayanan yang baik. Dengan jaringan distribusi yang luas melalui stockist utama di berbagai wilayah, Movinite memastikan bahwa produk-produk mereka mudah diakses oleh konsumen di seluruh Indonesia.
Sadrakh Tjoa menambahkan, “Kami memiliki target untuk terus mengembangkan jaringan kami, bukan hanya dari segi jumlah penjualan, tetapi juga dari kualitas dan keterlibatan anggota jaringan. Momentum pertumbuhan jaringan ini yang akan membawa kita pada kesuksesan bersama.”
Sebagai bagian dari komitmen untuk menjaga integritas dan transparansi bisnis, PT Sapta Tara Buana (Movinite) telah bergabung dengan Asosiasi Perusahaan Penjualan Langsung Indonesia (AP2LI). Langkah ini memastikan bahwa operasi bisnis Movinite berjalan sesuai dengan standar dan etika yang ditetapkan oleh industri.
Di hari yang sama setelah peresmian kantor, Movinite juga mengadakan Business Talk Onsite tentang peluang bisnis yang ditawarkan Movinite serta visi misi para Founder di Hotel Horison Grand Serpong.
Editor: Euis Rita Hartati
([email protected])
Follow Channel Telegram Official kami untuk update artikel-artikel investor.id
Follow
LIVE STREAMING
Saksikan tayangan informasi serta analisis ekonomi, keuangan, dan pasar modal di IDTV
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
link